Rabu, 07 November 2012

Dolar Melemah Ketika AS Pilih Presiden AFP – 14 jam yang lalu


New York (AFP/ANTARA) - Kurs dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang lainnya dalam perdagangan tipis, Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah pemilihan presiden AS yang didominasi oleh kekhawatiran tentang ekonomi terbesar di dunia itu. 
Warga Amerika berduyun-duyun ke tempat pemungutan suara untuk memilih Presiden Barack Obama atau penantangnya dari Partai Republik Mitt Romney, dalam persaingan ketat untuk menuju Gedung Putih. 
Pada 22.00 GMT (Rabu 05.00 WIB), euro dikutip 1,2814 dolar, naik dari 1,2791 dolar pada saat yang sama Senin. Sebelumnya, euro telah jatuh menjadi 1,2764 dolar, tingkat terendah sejak 11 September. 
Unit Eropa juga "rebound" (berbalik naik) terhadap mata uang Jepang, mencapai 102,96 yen setelah diperdagangkan di 102,69 yen pada Senin, sementara dolar naik menjadi 80,34 yen dari 80,28 yen. 
"Dolar AS secara keseluruhan lebih rendah dengan pasar-pasar tenang dan karena pemilihan presiden AS berlangsung hari ini," kata Nick Bennenbroek dari Wells Fargo Bank. 
Analis memperingatkan bahwa tren lebih menguntungkan baru-baru ini untuk pasar ekuitas dan mata uang asing mungkin tidak akan berlangsung terlalu lama, menunjuk semakin mendekatnya apa yang disebut "fiscal cliff" AS, langkah-langkah pemotongan belanja pemerintah dan kenaikan pajak yang mulai berlaku pada 1 Januari, kecuali para politisi menemukan kompromi pada pengurangan defisit anggaran. 
"Pengalaman masa lalu menunjukkan pembicaraan anggaran akan menantang dan pasar mungkin akan memasuki tahap yang lebih tak pasti -- lingkungan yang akan negatif untuk ekuitas, tetapi positif untuk dolar AS dan yen," kata Bennenbroek. 
Christopher Vecchio, analis mata uang DailyFX, mengatakan pemilu AS akan berdampak kecil terhadap dolar AS selama beberapa hari mendatang meskipun akan ada beberapa volatilitas tambahan pada Rabu. 
Vecchio mengatakan, perhatian akan cepat bergeser ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, "mengingat bahwa Spanyol telah terus menyeret kakinya sehubungan dengan dana talangan (bailout). "

Pertemuan ECB tampaknya tidak mungkin membawa perubahan kebijakan, pengamat mengatakan. 
Dolar melemah terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,9428 franc dari 0,9435 franc pada Senin. Greenback jatuh terhadap pound Inggris, yang naik menjadi 1,5999 dolar dari 1,5977 dolar.(rr)

Jamsostek Harap Dana Kelolaan Rp132T Pada 2012 Oleh Restu A Putra | Inilah – 5 jam yang lalu



INILAH.COM, Jakarta - PT Jamsostek (persero) meningkatkan target dana kelolaan hingga akhir tahun 2012 mencapai Rp132 triliun dengan dana yang berasal dari saham dan obligasi.

"Hingga Oktober saja kita telah merealisasikan dana sebesar Rp130 triliun, berarti sampai akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp 132 triliun," ujar Direktur Utama PT Jamsostek (persero), Elvyn G Masassya saat ditemui di Gedung BEI usai diskusi launching indeks Infobank 15, Rabu (7/11/2012).

Sebelumnya Elvyn optimis target dana kelolaan bisa mencapai Rp125,7 triliun. Pihaknya yakin dapat meningkatkan dana kelolaan lebih dari Rp132 triliun melihat pencapaian Oktober 2012. Sementara nilai aset perusahaan yang dihasilkan hingga Oktober 2012 menurut Elvyn mencapai Rp134 triliun.

Adapun nilai investasi yang didapat PT Jamsostek dari saham dan obligasi sebagai sumber dana mencapai Rp10,4 triliun per Oktober 2012 dengan target hingga akhir tahun Rp12,2 triliun.

"Kita belum menghitung berapa persen peningkatannya year on year tapi sampai akhir tahun sekitar Rp12,2 triliun targetnya bahkan bisa sampai Rp13 triliun," ungkapnya.

Ia mengatakan porsi saham di sektor perbankan untuk Jamsostek sebesar 21% dengan nilai investasi Rp25 triliun dan domain itu menurutnya di atas rata-rata saham sektor lain. "Saham sektor perbankan yang paling dominan di portofolio saham kita," tuturnya. [mel]

Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Stagnan di 9.620


TEMPO.COJakarta - Penguatan di akhir transaksi hari ini mampu menahan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menguatnya mata uang Asia membuat tekanan dolar Amerika terhadap rupiah juga sedikit mengendur.

Alhasil, pada transaksi hari ini, Selasa, 6 November 2012, nilai tukar rupiah stagnan, sama seperti penutupan kemarin di level 9.620 per dolar AS. Mata uang lokal hari ini ditransaksikan dalam kisaran sempit antara 9.617 sampai 9.638 per dolar Amerika.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengungkapkan, masih adanya ketidakpastian di Eropa serta menjelang pemilihan Presiden Amerika membuat tekanan rupiah masih ada. “Meskipun sudah mulai terbatas,” ucapnya.

Yunani yang diperkirakan sulit menerima bantuan berikutnya karena tidak memenuhi persyaratan serta antisipasi pelaksanaan pemilihan presiden di Amerika membuat para pelaku pasar lebih memilih menahan diri untuk masuk ke pasar. Mereka lebih bersikap menunggu kepastian dari hasil pemilihan Presiden Amerika.

Dari faktor domestik, tidak banyak yang berubah. Inflasi tetap terkendali dan suku bunga acuan BI Rate kemungkinan akan tetap dipertahankan di level terendahnya, 5,75 persen. “Secara fundamental, kita masih oke,” kata Yohanes.

Masih adanya tekanan rupiah di pasar karena memang permintaan dolar Amerika di pasar domestik tetap tinggi. Sedangkan pasokannya agak berkurang seiring melambatnya kinerja ekspor. Dengan melemahnya dolar Amerika di kisaran 9.600 per dolar Amerika dalam dua bulan terakhir, diharapkan defisit transaksi berjalan Indonesia akan berkurang di triwulan ketiga dibandingkan triwulan sebelumnya.

Dolar Singapura sore ini ditutup menguat 0,08 persen, won Korea Selatan terapresiasi 0,19 persen, ringgit Malaysia naik 0,18 persen, serta baht Thailand menguat 0,1 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

Indeks dolar Amerika terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini menguat tipis 0,046 poin ke level 80,795. Menguatnya yen Jepang membuat apresiasi dolar Amerika Serikat agak terbatas menjelang berlangsungnya pemilihan presiden hari ini.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR